Senin, 20 Juni 2016

AKADEMI PERTANIAN YOGYAKARTA (APTA) bersama SAYUR ORGANIK MERBABU (SOM)

Assalamualaykum warohmatullah..
Sedikit ingin berbagi ilmu tentang sawi Pagoda (nama Indonesia) atau bisa juga disebut sawi bayam atau totsoi.. masih sedikit sekali pustaka tentang sawi pagoda, semoga sedikit membantu apabila ada member yang sedang membutuhkan info tentang pagoda.

Admin melakukan budidya sawi pagoda di SAYUR ORGANIK MERBABU (SOM) alamatnya di desa Sidomukti Kopeng Salatiga,.. bisa stalking sendiri lewat blogger atau instagram dengan nama akun Sayur Organik Merbabu, tidak hanya sawi pagoda, masih banyak lahi komoditas import yang dibudidayakan. 


Ada juga tambahan dokumentasi teman- teman Akademi Pertanian Yogyakarta melakukan kunjungan industri di SOM. 

Selamat Membaca !!!!

Gambar 1. Sawi Pagoda

Pagoda adalah tanaman asli Asia khususnya berasal dari Cina. Di Indonesia iklim, cuaca, dan tanahnya sangan cocok untuk mengembangakan budidaya pagoda dan hasilnya tidak jauh seperti dari tempat asalnya. Sebutan lain untuk tanaman pagoda adalah totsoi, sawi bayam, sawi sendok, atau roset bok choy. Tanaman sawi- sawian sangat mudah didapat dan menjadi sayuran yang digemari tanaman ini juga populer di Amerika Utara sebagai bahan makanan dan sekarang mulai dibudidayakan diseluruh dunia (Anonim, 2012)

Taksonomi tatsoi atau tanaman pagoda adalah sebagai berikut :
Kingdom         :           Plantae
Divisio             :           Angiosperms
Sub division     :           Eudicots
Kelas               :           Rosids
Sub kelas         :           Brassicales
Family             :           Brassicaceae
Genus              :           Brassica
Species                        :           Brassica narinosa (Anonim, 2012)

A.    Morfologi Pagoda
Tanaman pagoda memiliki sistem perakaran tunggang dan memiliki cabang- cabang akar yang berbentuk bulat panjang dan menyebar keseluruh arah hingga kedalaman kurang lebih 30- 50cm. Akar sawi pagoda berfungsi sebagai penghisap air dan zat makanan dari dalam tanah serta akar tunggang yang menguatakan tumbuhnya tanaman.
Pagoda berbatang pendek dan beruas- ruas sehingga batangnya tidak terlihat jelas. Batang pagoda memiliki fungsi sebagai pembentuk dan penopang daun serta batang berwarna hijau muda (Heru dan Yovita, 2003).


Gambar 2. Pengaruh Aerasi pada Sawi Pagoda
Sawi pagoda memiliki struktur bunga yang tersusun dalam tangkai bunga (inflorescentia) yang tumbuh memanjang (tinggi) dan bercabang banayak. Pada tiap kuntum bunga memiliki empat helai daun kelopak, empat helai daun mahkota bunga berwarna kuning cerah, empat helai benang sari dan satu buah putik yang berongga dua (Cahyono, 2003).

Gambar 3. Kenampakan Tanaman Pagoda Berbunga



Gambar 4. Bunga Pagoda
Tanaman sawi pagoda memiliki daun berbentuk flat rosette yang dekat dengan tanah, berwarna hijau tua, lunak, serta daun berbentuk seperti sendok.


Gambar 5. Perbedaan jenis Sawi Pagoda dengan Sawi Pak choi
Gambar 6. Perbedaan Morfologi daun Pagoda dengan daun sawi jenis lainnya
Biji tanaman sawi pagoda berbentuk bulat kecil- kecil berwarna coklat hingga kehitaman, memiliki permukaan licin, mengkilap, dan keras. Biji sawi pagoda mirip sekali dengan biji sawi hijau lainnya.
  

Gambar. Biji Sawi Pagoda
B.     Syarat Tumbuh
Tanah yang cocok untuk budidaya sawi pagoda adalah tanah liat, berpasir, cukup lembab, gembur, banyak mengandung humus, subur, serta pembuangan airnya baik. Derajat kemasaman (pH) tanah yang optimum untuk pertumbuhannya adalah antara pH 6 – 7 (Anonimg, 2012).

Tanaman sawi pagoda membutuhkan hawa yang sejuk sehingga dapat tumbuh di dataran tinggi pada suhu 10°C- 25°C, dan tumbuh optimal pada suhu 18° C dengan ketinggian tempat mulai 500 mdpl hingga 1200 mdpl. Kelembaban yang dibutuhkan untuk bubidaya adalah 80%- 90% . Tanaman sawi- sawian adalah tanaman yang tolerir terhadap hujan dengan kebutuhan curah hujan 1000-1500 mm/tahun dan pada musim kemarau tanaman sawi pagoda dapat ditanam dengan menjaga tingkat kelembaban  yaitu tanaman disiram secara teratur, akan tetapi jangan sampai tergenang karena sawi pagoda tidak suka dengan air yang menggenang. Tanaman sawi pagoda sangat suka dengan penyinaran yang utuh untuk mendukung pertumbuhan dan perkembanagannya.

Panen Sawi Pagoda 

Kunjungan Dosen Pembimbing Admin ( Ibu Endah Ratnaningsih )




YUKKK... main ke SAYUR ORGANIK MERBABU...!!!
Insa Allah dapat ilmu bermanfaat dunia ahkirat,,...

Waalaykumusalam warohmatullah... :)



3 komentar:

  1. bisa ditambahin daftar pustakanya gk ya? buat bahan skripsi nihh :"")))
    makasih sebelumnya :)

    BalasHapus
  2. jarak tanam ideal sawi pagoda berapa gan

    BalasHapus
  3. ada saran gak buat referensi mengenai sawi pagoda yang terpercaya ?
    lagi butuh referensi nih

    BalasHapus